Self
sabotage.. sinkronisasi pikiran, keinginan, harapan, dan kenyataan..
Self sabotage atau sabotase diri adalah sumbatan energi psikologis dari mindset yang kurang tepat, yang dapat menghambat terkabulkannya doa kita.. misalnya: sirik/tidak senang melihat orang lain sukses/kaya/dapat rejeki, dst. Seringkali berpikiran negatif terhadap orang lain, misal, “Orang itu kaya, jangan- jangan itu hasil korupsi”, dsb. Berharap orang lain celaka, tertimpa musibah, karena masih ada dendam, benci, marah, kesal dsb.
Untuk menetralisir sumbatan- sumbatan energi psikologis tersebut, marilah kita coba belajar dan berlatih untuk mensinkronisasikan/ mengharmoniskan antara pikiran dan perasaan kita, antara otak dan hati nurani, antara pikiran sadar dan bawah sadar kita. Setidaknya ada 3 sensasi rasa yang berbeda yang dapat kita rasakan dan bandingkan satu sama lain dalam kita berlatih dalam memanjatkan doa-doa kita :
Doakan orang-orang yang sangat kita cintai, misalnya: anak, cucu kita, orang tua kita, pasangan hidup kita, guru dan orang yang sangat kita hormati lainnya, perkuat juga dengan memberi alasannya, coba perhatikan bagaimana rasanya/perasaan-perasaan kita?
Mendoakan musuh kita, coba kita sebutkan beberapa nama orang- orang yang paling kita benci, mungkin karena perilakunya yang sangat buruk pada kita di masa lalu yang masih menyisakan kenangan buruk dan trauma pada kita, dengan mengingat namanya saja, bisa jadi tubuh ini bergetar, rasa kesal, marah, dendam mulai muncul dan mengendalikan emosi kita. Tarik nafas beberapa kali agar pikiran dan perasaan dapat kembali menjadi tenang, dan kita boleh mencoba mendoakan mereka dengan doa yang sangat tulus, dengan alasan yang tepat pula.
Misalnya :
“Ya Tuhan.., berilah dia banyak rejeki agar dia dapat segera menyelesaikan hutang- hutangnya, termasuk melunasi hutang- hutangnya pada saya, agar dia dapat dimaaf kan dan diterima oleh masyarakat yang pernah ditipu/dirugikannya, dengan demikian dia dapat memperbaiki
taraf hidupnya menjadi lebih layak, lebih pantas, berkelimpahan dan sadar akan kekhilafannya.”
“Ya Tuhan, walau perilakunya sangat menjengkelkan, sadarkanlah dirinya, bahwa perilakunya sangatlah merugikan orang lain, yang dapat membuat orang lain menjauhi dan membencinya, bagaimana dengan perasaan mereka yang tinggal satu rumah sebagai pasangannya atau teman dekatnya, sedangkan saya yang hanya berjumpa sesekali saja sudah cukup terganggu dengan tingkah lakunya tersebut, kasihan sekali mereka yang harus setiap hari berurusan dengan orang sepertinya.”
Mendoakan orang-orang yang kita jumpai sehari- hari, yang kita sama sekali tidak punya kepentingan secara langsung dengannya, bahkan kita tidak mengenalnya, misalnya : mendoakan pedagang kaki lima yang baru saja kita membeli makanan kecil darinya, sambil menyerahkan uang pembelian, “Semoga cepat laris dagangannya ya, Buk..”, mendoakan tukang becak/ojek yang baru kita tumpangi, “Nihh Pak duitnya, semoga banyak rejeki yaa..”, dst. Jadikan ini sebagai habit/kebiasaan baru kita, toh gak ada ruginya mendoakan tulus orang lain kan juga gak pake keluar modal, dan yang pasti membuat orang lain senang, kita pun dapat pahala.
Beberapa tips singkat dalam berdoa:
Berdoalah sesaat sebelum tidur dan segera sesaat setelah bangun tidur, karena secara alami/ natural gelombang otak kita berada pada gelombang alpha dan tetha pada masa- masa tersebut, sehingga secara otomatis akan terekam dibawah sadar/ unconscious mind kita, yang merupakan “miracle zone/zona keajaiban” dalam memanjatkan doa- doa kita.
Berdoalah dengan perasaan bahagia, dengan diawali dengan perasaan bersyukur yang mendalam, dengan pujian-pujian yang akan menempatkan kita tepat pada tempatnya/ fitrahnya sebagai makhluk yang harus senantiasa bersyukur. Mulailah dengan bersyukur.., karena tanpa bersyukur maka sesungguhnya kita tak pernah mendapatkan apapun juga di muka bumi ini.., sedangkan bila kita pandai bersyukur maka, Tuhan berjanji, “Nikmat-Ku akan Ku tambah..”
Biasakanlah memuji seseorang dengan tulus, yaitu seseorang yang kita kagumi atas pencapaian-pencapaiannya, baik di bidang usaha/ ekonominya, kepandaiannya, atas perilaku dan akhlaknya, dan sebagainya, karena pujian yang tulus tersebut akan direspon secara otomatis oleh pikiran bawah sadar kita untuk dapat menuju dan mencapai titik yang sama. Jadi sebenarnya pujian tulus tersebut bukan semata-mata untuk mereka yang kita puji, melainkan untuk menselaraskan pikiran bawah sadar kita bahwa kita ingin mencapai hal yang sama mulianya.
Bagaimana Tuhan akan mengabulkan doa-doa kita, memberikan rejeki yang kita minta, sedangkan kita menutup pintu-pintu rejekinya.., maka dari itu perbanyaklah kawan, saudara, kurangi musuh, karena bisa jadi dari merekalah pintu-pintu rejeki itu akan terbuka.
Selalu berusaha open mind, positif thinking, juga positif feeling, kembalikan segala sesuatunya pada Tuhan, “Ya Tuhan mengapa aku harus mendapatkan ujian/ masalah ini, pelajaran/ hikmah apa yang dapat aku ambil untuk bekal kebaikanku dimasa depan ya Tuhan?”, dst.
Dari macam latihan berdoa dan tips-tips berdoa tersebut di atas, kita dapat merasakan sensasinya, perbedaan perasaan-perasaan kita, mudah-mudahan dengan hal tersebut dapat membuat kita lebih selaras antara pikiran sadar dan bawah sadar kita, sehingga tidak ada lagi mental block atau self sabotage dalam doa-doa kita. Karena doa yangpowerful adalah doa tulus, yang terlintas dalam benak kita, yang terucap maupun tidak terucap melalui lisan kita, yang sesuai dengan hati nurani kita, yang menggetarkan seluruh sel- sel tubuh kita (merinding, menitikkan air mata), dan ter- refleksikan dengan perbuatan, ucapan dan tingkah laku kita sehari-hari, sehingga tiada alasan sedikitpun bagi semesta untuk tidak mewujudkannya, semoga..
Sumber : Ayah Alib, Buletin Kesadaran YKAD Vol. 06
Sufimuda.net